Bau Mulut atau Halitosis

Jumat, 20 Januari 2012

Halitosis atau dalam keseharian kita mengenalnya sebagai bau mulut. Sepertinya sepele namun bisa memberikan dampak yang sangat besar dalam kehidupan pergaulan sehari-hari.
Biasanya teman atau orang lain enggan untuk menyampaikan jika rekannya memiliki bau mulut yag tidaksedap,mereka cenderung untuk menjauh ataupun berurusan seperlunya saja.Orang cenderung mengatasi bau mulut tidak sedap dengan cara yang instan,misalnya dengan memakai obat kumur , mengunyah permen maupun menggunakan spray pengharum mulut, namun hal ini hanya akan efektif untuk beberapa saat, tidak mengatasi masalah yang sebenarnya.
Bau mulut tidak sedap dapat disebabkan karena faktor dari luar yaitu makanan dan minuman, maupun dari dalam badan kita sendiri. Makanan yang berbau menyengat akan mempengaruhi bau mulut, misalkan saja, durian, pete, jengkol, bawang putih, alkohol, rokok dan sebagainya. Bau yang bersumber dari makanan ini bersifat sementara, seiring dengan proses metabolism dalam badan kita bau ini akan hilang dengan sendirinya. Namun jika dalam pekerjaan kita sehari-hari berhadapan dengan orang banyak, ada baiknya kita bijak dalam memilih makanan yang dikonsumsi.
Bau mulut tak sedap sebenarnya merupakan sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh kita. Bau tersebut berasal dari hasil metabolisme kuman yang menghasilkan gas yang berbau tidak sedap. Penyebab bau mulut yang berasal dari tubuh kita sendiri dapat dibedakan yaitu penyebab local dan penyebab sistemik. Penyebab local diartikan bahwa sumber bau tak sedap berasal dari rongga mulut, sedangkan penyebab sistemik adalah bau mulut yang merupakan manifestasi adanya infeksi di bagian dalam tubuh.
Keadaan rongga mulut yang menyebabkan bau tak sedap misalnya adalah adanya karang gigi, gigi berlubang maupun infeksi rongga mulut lainnya. Adanya infeksi di sekitar hidung telinga dan tenggorokan juga menimbulkan bau mulut yang tidak sedap. Penyebab sistemik yang menimbulkan bau nafas tak sedap misalnya adanya infeksi di rongga dada dan perut,misalnya infeksi paru-paru, saluran cerna dan liver. Beberapa penyakit tertentu juga memberikan bau tidak sedap seperti diabetes mellitus dan infeksi ginjal.
Untuk menentukan penyebab bau mulut yang tidak sedap, maka perlu disingkirkan terlebih dahulu kemungkinan adanya faktor local, dengan memperbaiki kesehatan gigi dan mulut. Penambalan gigi berlubang, pencabutan gigi yang sudah mati dan pembersihan karang gigi perlu dilakukan secara seksama. Jika setelah dilakukan masih juga berbau kita curigai adanya infeksi di sekitar hidung, telinga dan tenggorokan. Jika bau mulut tak sedap masih juga dijumpai, maka kita perlu mencurigai kemungkinan bau tak sedap berasal dari adanya infeksi dari bagian dalam tubuh kita, untuk itu kita perlu memeriksa lebih teliti ke dokter yang lebih kompeten, dalam hal ini dokter penyakit dalam.
Secara umum ada beberapa tips untuk kita menjaga agar terhindar dari bau nafas tak sedap
1.Hindari makanan yang berbau tajam
2. Hentikan kebiasaan merokok
3. Banyak minum air putih
4. Berpola makan yang sehat, hindari makanan manis melekat
5. Banyak makan buah yang berair dan berserat
6. Gunakan kedua sisi rahang untuk mengunyah
7. Menggosok gigi secara tepat dan teratur pagi sebelum makan, dan malam sebelum tidur.
8. Secara rutin 6 bulan sekali control ke dokter gigi, lakukan pembersihan karang secara rutin, dan lakukan penambalan gigi berlubang sedini mungkin.

 
 
 
Situs DPC PPGI Kabupaten Banjarnegara